Jumat, 30 Agustus 2013

BAHAN KIMIA KEHIDUPAN SEHARI-HARI


SUMBER 1
Bahan kimia adalah bahan yang menyusun suatu zat. Bahan kimia itu dapat dikelompokan berdasarkan sifatnya, yaitu:
•    Mudah sekali terbakar
•    Mudah sekali meledak
•    Korosif (bahan yang menyebabkan pengikisan)
•    Serta Beracun
Sifat-Sifat Bahan Kimia
Sifat bahan kimia dapat dikenali dari kemasannya, yaitu sebagai berikut.
1.    Berbahan  kertas:  zat padat yang mengandung bahan kimia tetapi tidak berbahaya. Botol atau kaleng: zat cair yang mengandung bahan kimia berbahaya.
2.    Kaleng atau botol yang tidak tembus pandang: bahan kimianya mudah sekali rusak karena adanya pengaruh dari cahaya atau sinar Matahari langsung.
3.    Botol bermulut sempit dan tertutup rapat: zat yang mudah menguap.
Bahan Kimia Nonpangan dalam Kehidupan
Ada beberapa macam bahan kimia non pangan yang sering digunakan, yaitu:
1.  Bahan kimia pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya seperti sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen dapat menjadikan lemak dan minyak yang tadinya tidak dapat bercampur dengan air menjadi mudah bercampur. Sabun dan deterjen dalam air dapat melepaskan sejenis ion yang dapat bersatu dengan air (hidrofilik) sehingga sabun dan detergen dapat larut dalam air dan bagian yang tidak dapat bersatu dengan air (hidrofobik) akan terlarut dalam minyak atau lemak. Berikut ini adalah macam-macam bahan kimia pembersih sebagi berikut.
a.   Sabun
Sabun adalah garam basa yang dapat diperoleh dari berbagai asam lemak. Sabun itu fungsinya untuk membersihkan kotoran pada pakaian dan kulit yang sulit dibersihkan dengan menggunakan air. Reaksi penyabunan disebut dengan yang namanya saponifikasi. Sabun yang terbuat dari natrium hidroksida disebut dengan sabun keras, sedangkan sabun yang terbuat dari kalium hidroksida disebut dengan sabun lunak. Pada pembuatan sabun secara modern, selain menggunakan salah satu dari basa NaOH atau KOH, ditambahkan pula bahan lain, seperti kayak krim, parfum, vitamin, pewarna, dan antiseptik. Krim itu fungsinya untuk menghaluskan kulit, kalau parfum memberi aroma wangi pada sabun, sedangkan vitamin berfungsi untuk meremajakan kulit, pewarna untuk menambah daya tarik, dan antiseptik beruna untuk membunuh kuman.
b.   Deterjen
Bahan dasar pembuatan deterjen adalah Alkyl Benzene Sulfonat (ABS). Daya cuci deterjen itu tenyata jauh lebih kuat dibandingkan dengan sabun. Bahkan, deterjen itui dapat bekerja pada air sadah lho…. Kelemahan deterjen dibandingkan sabun adalah deterjen sukar sekali diuraikan oleh mkroorganisme sehingga dapat mencemari lingkungan di sekitarnya
c.   Pasta gigi
Pasta gigi merupakan pembersih yang fungsinya untuk membersihkan gigi dari segala jenis kotoran. Pasta gigi itu dibuat dari kalsium karbonat yang dihaluskan dan dicampurkan dengan gliserin. Sering kali pasta gigi itu ditambahkan zat pewarna, rasa manis, pemberi napas segar, fluoride, dan kalsium.
d.    Sampo
Sampo itu terbuat dari basa natrium hidroksida (NaOH). Sampo juga sering  sekali ditambahkan zat lain, seperti Vitamin E, kondisioner, ekstrak ginseng, urang-aring, seledri, dan zat yang fungsinya untuk mencegah dan mengobati ketombe.
2.    Bahan pemutih
Pemutih biasanya digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sulit sekali dihilangkan pada pakaian/bahan tekstil. Larutan pemutih yang dijual biasanya itu mengandung bahan aktif natrium hipoklorit (NaOCI) sekitar 5%.
3.    Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia yang biasanya terdapat dalam parfum, pengharum ruangan, pengharum lantai, pengharum pakaian, dan pengharum toilet. Aroma harum pada bahan pewangi dapat diperoleh dari bahan alami, seperti:
a.    Fenil alkohol    ->    terdapat pada bunga mawar
b.    Sitrat            ->    buahjeruk
c.    Ambergis    ->    dari ekstrak usus ikan paus
d.    Gray amber    ->    dari sperma ikan hiu
e.    Castorium    ->    dari kelenjar kaki rusa betina yang ada diAmerika Utara
dan Siberia
f.    C/Vet            ->    dari kelenjar musang Ethiopia
Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk, yaitu:
a.    Pewangi padat, misalnya kayak bedak.
b.    Pewangi cair, misalnyakayak deodoran.
c.    Pewangi aerosol cair, misalnya kaya  parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC).
4.   Bahan pembasmi serangga
Insektisida ada tiga macam, yaitu:
a.    Racun pencernaan
Racun pencernaan adalah bahan kimia yang jika termakan oleh serangga akan merusak saluran pencernaan sehingga serangga akan mati. Misalnya:
•    DDT = dikloro difenil trikloretan
•    BHC = benzena heksa klorida
b.    Racun luar tubuh
Racun luar tubuh adalah bahan kimia yang akan membunuh serangga jika terjadi kontak langsung antara bahan kimia dan serangga. Misalnya seperti :
•    DDT
•    Dieldrin
•    BHC
•    Aldrin
c.    Racun pernapasan
Racun pernapasan adalah bahan kimia yang jika terhirup atau dihirup oleh serangga akan merusak saluran pernapasannya sehingga menyebabkan serangga itu mati. Misalnya seperti:
•    BHC
•    Asam sianida
•    Karbon disulfida
5.   Pupuk
Pupuk buatan yang umum digunakan adalah pupuk nitrogen, pupuk fosfor, dan pupuk natrium. Pemberian pupuk secara beriebihan dapat menimbulkan pencemaran tanah.
Efek Samping Penggunaan Bahan bagi Lingkungan dan Manusia
1.    Beberapa bahan kimia disinyalir merupakan pemicu kanker dan alergi.
2.    Penggunaan pemutih gigi dapat menyebabkan gusi mengalami iritasi, bahkan kanker gigi karena kandungan merkuri di dalamnya.
3.    Kesalahan penggunaan sabun/deterjen dapat mengakibatkan iritasi pada kulit.
4.    Senyawa klorofluorokarbon (CFC) atau karbon dioksida (C02) dalam aerosol cair atau bahan kimia semprot mengakibatkan penyebab utama penipisan ozon dan efek rumah kaca {green house effect).
5.    Limbah plastik dan styrofoam tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
6.    Limbah cair dari kegiatan mencuci menyebabkan terjadinya eutrofikasi (perairan menjadi subur). Ini menyebabkan terjadinya Alga yang melimpah dan akan menjadi sampah organik sehingga perairan kekurangan oksigen.
Pencegahan Efek Samping Bahan Kimia
1.    Gunakan pupuk secukupnya.
2.    Gunakan cat yang aman, tidak mengandung merkuri atau timbal yang berbahaya bagi lingkungan.
3.    Jangan membakar sampah yang mengandung kemasan bahan kimia berbentuk aerosol cair.
4.    Gunakan sarung tangan ketika menggunakan pembersih kamar mandi.
5.    Pilihlah sabun, sampo, dan pembersih tubuh yang memilki pH seimbang.
6.    Jangan mencampur bahan kimia pemutih dengan bahan kimia lain tanpa petunjuk penggunaan yang   jelas.
7.    Gunakan bahan kimia secukupnya saja.
8.    Selalu   membaca   label  peringatan  serta petunjuk  penggunaan   pada   label kemasan.


SUMBER 2

han kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kelompok bahan kimia yang dimaksud, di antaranya adalah:
1. pembersih;
2. pemutih pakaian;
3. pewangi;
4. pestisida;
1.      Pembersih
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen.
Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
pembersih badan,
pembersih rambut,
pembersih motor dan mobil,
-  pembersih piring,
-  pembersih baju,
-  pembersih lantai 
Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan. Beberapa jenis detergen sukar diuraikan oleh pengurai. Jika detergen ini bercampur dengan air tanah yang dijadikan sumber air minum manusia atau binatang ternak maka air tanah tersebut akan membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, sebaiknya memilih detergen yang limbahnya dapat diuraikan oleh mikrorganisme (biodegradable). Pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian detergen yang tidak selektif atau tidak hati-hati adalah:
      - Menimbulkan limbah rumah tangga berupa busa.
      - Busa yang ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang ada dalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain sebagai berikut.
      - Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
      - Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
      - Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.

2.      Pemutih
Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau detergen. Larutan pemutih yang dijual di pasaran biasanya mengandung bahan aktif natrium
hipoklorit (NaOCl) sekitar 5%. Selain digunakan sebagai pemutih dan membersihkan noda, juga digunakan untuk desinfektan (membasmi kuman). Pada umumnya, bahan pemutih yang dijual di pasaran sudah aman untuk dipakai selama pemakaiannya sesuai dengan petunjuk. Selain dengan noda, zat ini juga bisa bereaksi dengan zat warna pakaian sehingga dapat memudarkan warna pakaian. Oleh karena itu, pemakaian pemutih ini harus sesuai petunjuk.
- Bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran yang membandel pada pakaian putih?
Dalam bahan pemutih mengandung hipoklorit Ca(ClO2) yang biasanya dikenal kaporit, dan larutan pemutih mengandung natrium hipoklorit (NaClO). Bahan pemutih akan mengoksidasi kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut dalam air
Efek Samping Penggunaan Pemutih
      - Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa klorin yang dapat merusak serat kain dan warna      pakaian.
Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak sistem saraf
Pencegahannya
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih, antara lain:
- Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri.
Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.

Contoh beberapa bahan kimia dalam rumah tangga
 
3.            Pewangi
Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alcohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat.
Selain alkohol, masih terdapat beragam zat tambahan lainnya yang sengaja ditambahkan ke dalam pewangi agar parfum mudah disemprotkan (zat tersebut berfungsi sebagai propelan). Di antara zat-zat tambahan yang dapat berfungsi sebagai propelan tersebut ada yang dapat mencemari lingkungan. Propelan tertentu jika lepas ke udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon. Selain itu juga berdampak pada kesehatan manusia antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.

4.            Pestisida
Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian. Pestisida yang biasa digunakan para petani dapat digolongkan menurut fungsi dan sasaran
penggunaannya, yaitu:
a. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat.
b. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan.
c. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
d. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
e. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.

          Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga
*      Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer.
*       Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak.
*      Dapat merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun.

Alternatif
1.      Tidak menggunakan pestisida yang mengandung bahan kimia yang seperti senyawa karbamat, fosfat, dan klorin.
2.      Penggunaan pestisida organic dan biopestisida (musuh alami).
3.      Pemanfaatn teknologi terkini.

ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN
Beberapa bahan kimia yang ada pada makanan
          Zat Aditif
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan.
Fungsinya di antaranya
1.      Antioksidan dan antioksidan sinergis
2.      Pengasam, penetral
3.      Pemanis buatan
4.      Pemutih dan pematang
5.      Penambah gizi
6.      Pengawet
7.      Pengemulsi (pencampur)
8.      Pemantap dan pengental
9.      Pengeras
10.  Pewarna alami dan sintetis
11.  Penyedap rasa dan aroma, dan lainnya.

Zat aditif makanan dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu:
1. zat aditif yang berasal dari sumber alami, seperti lesitin dan asam sitrat;
2 zat aditif sintetik dari bahan kimia yang memiliki sifat serupa dengan bahan alami yang sejenis, baik susunan kimia maupun sifat/fungsinya, seperti amil asetat dan asam askorbat.
Berdasarkan fungsinya, baik alami maupun sintetik, zat aditif dapat dikelompokkan sebagai zat pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa.
          
Bahan Penyedap Alami
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan rasa gurih pada makanan, antara lain
*      santan kelapa,
*      susu sapi, dan
*      kacang-kacangan.
Bahan penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan, antara lain
*      lengkuas, ketumbar,
*      cabai, kayu manis, dan pala

          Bahan Pemanis Alami
Zat pemanis alami yang biasa digunakan, dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
*       Pemanis nutritif
*       Pemanis nonnutritif

          Pemanis nutritif
*      Pemanis nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan kalori.
*      Pemanis nutritif berasal dari tanaman (sukrosa/gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa), dari hewan (laktosa, madu), dan dari hasil penguraian karbohidrat (sirop glukosa, dekstrosa, sorbitol).
*      Kelebihan pemanis ini dapat mengakibatkan obesitas, karena kandungan kalorinya yang tinggi.
          Pemanis nonnutritif
          Pemanis nonnutritif adalah pemanis alami yang tidak menghasilkan kalori. Pemanis nonnutritif berasal dari tanaman (steviosida), dan dari kelompok protein.

          Bahan Pengawet Alami
Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah :
*        Garam,
*        Cuka
*        Gula
Bahan pengawet alami ini digunakan untuk mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi baik.

          Bahan Pewarna Alami
Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya warna kuning pada nasi kuning?
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara lain seperti berikut:
*      Warna kuning itu berasal dari bumbu masakan yang disebut kunyit.
*      Daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna hijau;
*      Gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna cokelat;
*      Cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna merah.

          Bahan Pewarna Buatan
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai yaitu
*      amarant (pewarna merah)
*      tartrazine (pewarna kuning)
*      erythrosine (pewarna merah)
*      fast green FCF (pewarna hijau)
*      sunset yellow (pewarna kuning)
*      brilliant blue (pewarna biru).
          Penggunaan Yang Berlebihan
*      Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak
*      Penggunaan erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi pada pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor tiroid pada tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku.
*      Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor.
*      penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang, muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.

          Bahan Pemanis Buatan
*      Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk menciptakan rasa manis.
*      Bahan pemanis buatan ini sama sekali tidak mempunyai nilai gizi.
*      Contoh pemanis buatan antara lain sakarin, siklamat dan aspartam.
          Penggunaaanya
Aspartam banyak digunakan sebagai pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan olahan. Makanan olahan yang biasa menggunakan pemanis buatan antara lain
*          Sirop
*          Es mambo
*          Kue atau roti

          Bahan Pengawet Buatan
Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa menggunakan bahan pengawet?
          Pengertian
Bahan pengawet adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.
          zat pengawet dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
*      GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun sama sekali.
*      ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan batas penggunaan hariannya (daily intake) guna melindungi kesehatan konsumen.
*      Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin-B.
          Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai, namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan.
*      Kalsium Benzoat
*      Sulfur Dioksida (SO2)
*      Kalium Nitrit
*      Kalsium Propionat/Natrium Propionat
*      Asam Sorbat
*      Natrium Metasulfat
          Adapun bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan berbahaya bagi kesehatan, antara lain sebagai berikut:
*      Natamysin (mual, muntah )
*      Kalium Asetat (rusaknya fungsi ginjal  )
*      Butil Hidroksi Anisol (BHA) (penyakit hati dan memicu kanker )

          Bahan Penyedap Buatan
Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam:
           zat penyedap aroma dan
          zat penyedap rasa.
          Zat Penyedap Aroma Buatan
Berasal dari senyawa golongan ester, antara lain oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel).
          Zat penyedap rasa
Banyak digunakan adalah monosodium glutamate (MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin dengan berbagai merek yang beredar di pasar.

SUMBER 3

Bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari

Pernakah kalian melihat komposisi detergen yang kalian gunakan untuk mencuci baju ataupun sabun yang kalian gunakan untuk mandi? apa sajakah bahan yang tertulis di belakang bagian bungkus? Dalam wacana berikut kalian akan dijelaskan mengenai bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari menurut penggolangan dan jenis-jenis bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

A. Penggolongan Bahan Kimia
berdasarkan asalnya di bagi menjadi 2 yaitu bahan kimia alami dan buatan, berikut penjelasannya:

a. Bahan Kimia alami
Bahan kimia alami adalah bahan kimia yang telah terdapat di alam contohnya adalah air, bawang merah, minyak dan cengkeh. Dalam pemakaiannya bahan kimia alami biasanya tidak menimbulkan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan.

b. Bahan kimia buatan (sintetis)
Bahan kimia buatan (sintetis) merupakan bahan kimia yang dibuat di pabrik dalam skala besar. Contohnya adalah detergen, pemutih pakaian, sabun, plastik, asam sulfat dll. Bahan kimia buatan ini biasanya menimbulkan masalah bagi kesehatan manusia dan lingkungan seperti bersifat racun atau sukar terurai sehingga mencemari lingkungan.

B. Jenis-jenis bahan kimia
Jenis bahan kimia yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari antara lain yang terdiri dari bahan pembersih, bahan pemutih, bahan pewangi dan bahan pembasmi serangga (insektisida).


1) Bahan Pembersih
Pembersih adalah bahan yang berfungsi untuk membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang melekat pada suatu benda. Kita dapat mengelompokkan bahan kimia sebagai pembersih berdasarkan kemasannya masing-masing. Bahan kimia utama dalam pembersih sering disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif ini berfungsi sebagai surfaktan. Selain bahan kimia utama tersebut tentu saja masing-masing produk pembersih mendapatkan tambahan bahan-bahan yang dapat mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan penggunaannya. Misalnya air, aroma, pengental, alkohol, garam dapur, minyak atsiri, mineral, bahan pencemerlang, bahan untuk mempertahankan warna, penguat (builder), pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, dan sebagainya.

a) Sabun

Lebih dari 2.000 tahun yang lalu orang sudah mengenal sabun. Orang pada saat itu mengenal sebuah proses yang disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara minyak atau lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yang berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa tertentu yang dihasilkan dari abu (alkali) tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida dan kalium hiodroksida). Reaksi ini ternyata dapat menghasilkan sebuah senyawa yang dapat digunakan untuk membersihkan kotoran yang kemudian dikenal sebagai sabun. Berdasarkan kandungan basa yang terdapat di dalamnya, sabun dapat digolongkan menjadi dua macam, yaitu sabun lunak dan sabun keras.

b) Detergen


Komponen pembersih utama berikutnya adalah detergen. Dewasa ini hampir semua jenis pembersih menggunakan detergen. pembersih yang memiliki daya pembersih efektif di dalam semua jenis larutan. Bahan dasar detergen adalah alkil benzena sulfonat atau sering disingkat ABS. Dibandingkan dengan sabun, detergen memiliki daya cuci lebih baik karena tetap efektif untuk mencuci walaupun dengan menggunakan air sadah maupun air dingin. Supaya kotoran yang terlepas tidak kembali menempel, biasanya ditambahkan zat kimia tertentu yang disebut anti-redeposisi. Contoh zat anti-redeposisi adalah metil karboksi selulosa.

- Efek Samping Penggunaan Pembersih
a) Buih detergen yang menumpuk di permukaan sungai akan menghalangi penyerapan oksigen dari udara ke dalam air sungai. Akibatnya, air sungai akan mengalami penurunan kadar oksigen yang pada gilirannya akan menyebabkan satwa yang tinggal di dalamnya mati.
b) Pertumbuhan ganggang tertentu dan enceng gondok akan meningkat pesat akibat kadar fosfat yang meningkat di dalam air karena kehadiran detergen. Jika permukaan air sampai tertutup oleh pertumbuhan jenis tumbuhan air ini maka kesempatan fitoplankton yang seharusnya mendapatkan sinar matahari yang cukup untuk proses fotosintesis menjadi terganggu dan akhirnya mati. Akibatnya, banyak satwa air yang ikut mati karena kehidupannya hanya mengandalkan konsumsi terhadap fitoplankton yang ada.
c) Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk mandi, air tersebut dapat mengakibatkan iritasi dan gatal-gatal pada kulit yang sensitif.
d) Jika air yang tercemar oleh detergen digunakan untuk memasak atau diminum, air tersebut dapat mengakibatkan sakit perut, muntahmuntah, diare, dan sebagainya

2) Pemutih


Kita dapat mengetahui kandungan bahan kimia yang terdapat di dalam pemutih dari kemasannya. Dengan menggunakan pemutih yang biasanya mengandung bahan kimia utama klorin dan natrium perborat, pakaian putih yang ternoda dapat menjadi lebih putih cemerlang Meskipun demikian, kita harus berhati-hati dalam penggunaannya. Bahan kimia klorin dan natrium perklorat adalah bahan aktif yang cukup berbahaya. Penggunaan pemutih yang kurang berhati-hati akan menyebabkan lunturnya kain berwarna.

3) Pewangi



Produk pewangi ada yang alami dan ada yang buatan. Beberapa contoh pewangi alami adalah berbagai macam bunga dan buah-buahan segar. Pada zaman dahulu pewangi dibuat dengan penyulingan dari tumbuh-tumbuhan asli dan agak sulit didapatkan. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pewangi menjadi sangat mudah diperoleh. Pewangi tidak dibuat dengan tumbuh-tumbuhan alami, namun cukup dibuat dari sintesa senyawa-senyawa kimia.

- Efek Samping Penggunaan Pewangi
Pada umumnya pewangi yang dikemas dengan bentuk semprot menggunakan bahan pendorong (propelan) dari golongan kloro fluoro karbon (CFC). Bahan kimia inilah yang dapat mengakibatkan kebocoran lapisan ozon. Selain itu, kebocoran lapisan ozon dapat menyebabkan efek negatif bagi kesehatan manusia. Penyakit-penyakit yang dapat timbul akibat kebocoran lapisan ozon antara lain penyakit kanker kulit dan katarak. Sampai saat ini penyakit kanker merupakan salah satu penyakit yang sulit disembuhkan.

4) Pembasmi Serangga (Insektisida)


Bahan-bahan kimia yang terdapat di dalam obat pembasmi serangga antara lain sebagai berikut: (a). Organoklor. Contoh: aldrin, dieldrin, lindan, dan DDT (dikloro difenil trikloroetana) yang kini dilarang penggunaannya. (b). Organofosfat. Contoh: malation, diaziton, fention, dan metil atau etil paration. (c). Antikoagulan. Contoh: wartarin, kumaklor, dan kumarin. (d). Zinkfosfida. (e). Karbamat. Contoh: propoksur, BPMC, dan karbofonun. ()f. Arsen. Contoh: arsen pentoksida.

- Fungsi 
pemakaian obat pembasmi serangga pada umumnya meliputi tiga hal, yaitu mengusir, membasmi, atau mengusir sekaligus membasmi. Bagi para petani, kehadiran serangga dapat membawa masalah baru karena dapat mengganggu hasil panen mereka. Insektisida digunakan untuk mengusir hama tanaman yang berupa serangga seperti walang sangit, wereng, kepik, dan sebagainya.

- Efek Samping Penggunaan Pembasmi Serangga
Penggunaan insektisida sebaiknya disesuaikan dengan keperluannya saja. Pemakaian bahan kimia jenis ini bila berlebihan dan tidak hati-hati justru dapat membahayakan manusia. Efek negative dari pemakaian insektisida yang berlebihan atau pemakaian yang tidak hati-hati antara lain adalah keracunan yang dapat merenggut jiwa. Insektisida yang masuk ke perairan akan menimbulkan pencemaran air. Hal ini akan mengakibatkan terbunuhnya binatang-binatang air.Jika tumbuh-tumbuhan atau daging hewan yang tercemar tersebut dikonsumsi oleh manusia, akibatnya bisa fatal. Orang yang mengonsumsi dapat keracunan bahkan dapat terkena kanker yang berisiko kematian.