Sistem gerak pada manusia (1) : Tulang
Artikel ini telah dibaca 34,451 kali
Alat gerak pada manusia dan hewan tingkat tinggi adalah tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif, sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang. Posting kali ini membahas dengan singkat mengenai Sistem gerak pada manusia : Tulang dan Otot.
Tulang
Tulang-tulang dalam tubuh manusia menyusun suatu sistem kerangka. Tulang-tulang yang menyusun rangka mempunyai struktur yang beraneka ragam, sesuai dengan fungsinya. Secara umum fungsi rangka adalah:
- menegakkan tubuh
- sebagai alat gerak pasif
- tempat melekatnya otot-otot rangka
- melindungi alat-alat yang vital seperti otak, jantung, paru-paru dan lain sebagainya
- tempat pembentukan sel-sel darah
- tempat deposit kalsium dan fosfat
Macam-macam Tulang
Tulang dapat dibedakan atas beberapa macam, baik berdasarkan jenisnya maupun berdasarkan bentuknya. Berdasarkan jenisnya, tulang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu:
Tulang rawan (kartilago)
Tulang rawan (kartilago) terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit) yang mengeluarkan matriks yang disebut kondrin. Tulang rawan bersifat bingkas atau lentur. Tulang rawan pada anak berbeda dengan tulang rawan pada orang dewasa, karena tulang rawan pada anak berasal dari mesenkim dan lebih banyak mengandung sel tulang, sedangkan pada orang dewasa berasal dari perikondrium (selaput tulang rawan) yang mengandung calon sel tulang rawan (kondroblas).
Tulang keras / sejati (osteon)
Tulang keras dibentuk oleh sel-sel tulang keras (osteosit) yang mengeluarkan matriks yang mengandung senyawa kapur dan fosfat. Penimbunan senyawa ini dalam matriks menyebabkan tulang menjadi keras. Osteosit yang meyusun tulang keras menempati suatu bagian yang disebut lakuna. Lakuna ini dihubungkan dengan lakuna-lakuna lain oleh suatu saluran kecil yang disebut kanalikuli. Lakuna yang berisi osteosit ini membentuk suatu struktur konsentris yang berpusat pada bagian tengan yang disebut saluran Havers. Pada saluran ini terdapat sistem saraf dan pembuluh darah yang bertugas mensuplai oksigen dan nutrisi bagi osteosit.
Berdasar matriksnya dikenal dua macam tulang, yaitu:
- tulang keras atau tulang kompak, bila matriks tulang rapat dan padat, misalnya:tulang pipa
- tulang spons, bila matriksnya berongga, misalnya: tulang pendek, tulang pipih
Berdasarkan bentuknya tulang dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
- tulang pipa, misalnya tulang paha, tulang betis, tulang kering, tulang hasta, dan tulang pengumpil
- tulang pipih, misalnya tulang rusuk, tulang belikat, dan tulang tengkorak
- tulang pendek, misalnya tulang pangkal lengan, tulang pangkal kaki, dan ruas-ruas tulang belakang
Osifikasi (proses penulangan)
Tulang pipa terbagi atas tiga bagian, yaitu bagian ujung disebut epifise, bagian tengahnya yang tersusun atas tulang keras disebut diafise, dan antara diafise dan epifise terdapat cakra epifise, yang terdiri atas tulang rawan dan banyak mengandung osteoblas (calon osteosit). Pada orang yang masih dalam pertumbuhan bagian inilah yang dapat bertambah panjang. Di dalam tulang pipa terdapat rongga. Rongga ini terjadi karena aktivitas osteoklas yang berfungsi merombak sel-sel tulang. Selanjutnya rongga itu berisi sumsum tulang. Sumsum ini berwarna kuning, yang merupakan campuran antara lemak dan sumsum merah.
Osifikasi adalah proses perubahan tulang rawan menjadi tulang keras. Rangka manusia telah terbentuk pada akhir bulan kedua, atau awal bulan ketiga pada waktu perkembangan embrio. Yang mula-mula terbentuk adalah tulang rawan. Kartilago berasal dari jaringan ikat embrional atau mesenkim. Di dalam kartilago terdapat rongga yang mengandung osteoblas. Peristiwa pengerasan tulang ini urutannya sebagai berikut:
- tulang rawan pada embrio banyak mengandung osteoblas, terutama pada bagian tengah epifise dan bagian tengah diafise serta pada jaringan ikat pembungkus tulang rawan
- osteoblas kemudian akan membentuk osteosit, (sel-sel tulang keras), yang tersusun melingkar membentuk suatu sistem Havers, yang banyak mengandung pembuluh darah serta serabut saraf
- osteosit mensekresikan zat protein yang akan menjadi matriks tulang, dan setelah mendapatkan tambahan senyawa Ca dan P, maka tulang akan mengeras
- terjadinya penulangan pada bagian epifise dan diafise akan menyebabkan terbentuknya daerah antara yang tidak mengalami penulangan yang disebut cakra epifise yang berupa tulang rawan yang banyak mengandung osteoblas
- bagian cakra epifise terus mengalami penulangan, sehingga bagian inilah yang dapat menyebabkan tulang tumbuh memanjang
- di bagian tengah tulang pipa terdapat osteoklas yang merombak sel-sel tulang yang telah terbentuk, sehingga terbentuk rongga yang berisi sumsum tulang
Hubungan Antartulang (Artikulasi)
Tulang-tulang di dalam tubuh ada yang saling berhubungan dengan erat ada pula yang tidak. Hubungan antartulang ini disebut artikulasi. Hubungan antara tulang yang satu dengan lainnya (persendian tulang) dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sinartrosis dan diartrosis.
- Sinartrosis, yaitu hubungan antartulang yang tidak memungkinkan adanya gerak. Pada jenis artikulasi ini penghubungnya adalah jaringan ikat yang kelak akan mengalami osifikasi. Misalnya hubungan antar tulang tengkorak (sutura)
- Amfiarthrosis yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan sedikit gerak karena antartulang dihubungkan oleh tulang rawan. Misalnya ruas tulang belakang (vertebrae) dan hubungan antara tulang belakang dengan tulang rusuk.
- Diartrosis, yaitu hubungan antartulang yang memungkinkan timbulnya gerak, sering disebut dengan sendi.
Macam-macam hubungan diartrosis:
- Sendi kaku, kedua ujung tulang agak rata, sehingga menghasilkan gerakan geser dan tidak berporos. Contohnya,hubungan antartulang karpal (tulang pergelangan kaki).
- Sendi engsel, ujung tulang yang bergerak membentuk lekukan. Gerakan ini berporos satu. Misalnya, hubungan tulang pada siku, lutut dan ruas antar jari.
- Sendi ovoid, di mana kedua ujung tulang yang satu berbentuk oval, dan masuk ke dalam suatu lekuk yang berbentuk elips. Misalnya, persendian antara pergelangan tangan dan tulang pengumpil. Sendi ini memungkinkan berporos dua dengan gerak ke kiri dan ke kanan, maju-mundur dan muka-belakang.
- Sendi putar, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain. Gerakan ini memungkinkan adanya gerakan rotasi yang berporos satu. Misalnya, hubungan antara tulang kepala dan tulang atlas.
- Sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi pelana berporos dua. Misalnya, hubungan antara ruas jari tangan dengan tulang tapak tangan.
- Sendi peluru (endartrosis), apabila ujung tulang yang satu berbentuk bonggol masuk ke tulang yang berbentuk cekungan. Hubungan ini berporos tiga. Misalnya, tulang lengan atas dengan tulang belikat, tulang paha dengan tulang pinggul
SUMBER 2
SUMBER 3
SUMBER 4
SUMBER 5
SUMBER 6
SUMBER 7
SUMBER 8
SUMBER 9
SUMBER 10
SUMBER 11
SUMBER 12
A. Organ Penyusun Sistem Gerak Manusia
Sistem gerak manusia tersusun dari rangka, tulang, dan otot. Tulang merupakan alat gerak pasif. Karena tulang tidak bisa bergerak tanpa otot. Otot merupakan alat gerak aktif. Karena dapat menggerakkan otot.
Fungsi rangka :
1. Memberi bentuk tubuh
2. Melindungi organ tubuh
3. Melekat nya otot
4. Tempat pembuatan sumsum
5. Menegakkan tubuh
B. Tulang
Berdasarkam jenisnya tulang dibagi 2 yaitu :
1. Tulang rawan
2. Tulang keras
Tulang Rawan ( Kartilago )
Tulang rawan adalah tulang yang akan berubah menjadi tulang keras, namun ada sebagian tulang rawan yang tidak akan berubah menjadi tulang keras yaitu cuping hidung, daun telinga, dan laring. Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. Sel-sel tulang rawan dibentuk oleh bakal sel-sel tulang rawan, yaitu kondroblas. Mengandung sedikit zat kapur namun banyak mengandung zat perekat sehingga bersifat lentur. 3 Jenis tulang rawan yaitu :
a. Tulang rawan hialin ( tersusun dari bahan seragam ) Terdapat di : dinding trakea, ujun tulang tangkai
Sistem gerak manusia tersusun dari rangka, tulang, dan otot. Tulang merupakan alat gerak pasif. Karena tulang tidak bisa bergerak tanpa otot. Otot merupakan alat gerak aktif. Karena dapat menggerakkan otot.
Fungsi rangka :
1. Memberi bentuk tubuh
2. Melindungi organ tubuh
3. Melekat nya otot
4. Tempat pembuatan sumsum
5. Menegakkan tubuh
B. Tulang
Berdasarkam jenisnya tulang dibagi 2 yaitu :
1. Tulang rawan
2. Tulang keras
Tulang Rawan ( Kartilago )
Tulang rawan adalah tulang yang akan berubah menjadi tulang keras, namun ada sebagian tulang rawan yang tidak akan berubah menjadi tulang keras yaitu cuping hidung, daun telinga, dan laring. Tulang rawan terdiri atas sel-sel tulang rawan (kondrosit), serabut kolagen, dan matriks. Sel-sel tulang rawan dibentuk oleh bakal sel-sel tulang rawan, yaitu kondroblas. Mengandung sedikit zat kapur namun banyak mengandung zat perekat sehingga bersifat lentur. 3 Jenis tulang rawan yaitu :
a. Tulang rawan hialin ( tersusun dari bahan seragam ) Terdapat di : dinding trakea, ujun tulang tangkai
b. Tulang rawan elastik ( Bersifat lentur ) Terdapat di : Daun telinga
c. Tulanng rawan serabut ( Bersifat kuat tetapi kurang lentur ) Terdapat di : antar ruas tulang belakang
Tulang Keras ( Osteon )
( Gambar Struktur tulang )
Pada gambar, benda yang berbentuk seperti tabung disebut sistem havers. Didalam sistem harves terdapat cairan berwarna merah bukan ? itulah yang dinamakan saluran Havers yang fungsinya memberikan makanan pada tulang. Sedangkan, gambar yang seperti kulit terkelupas adalah periosteum (tempat melekatnya otot)
Tulang dalam kehidupan sehari hari disebut tulang keras. Tulang keras berasal dari tulang rawan. Proses perkembangan tulang rawan menjadi tulang keras disebut osifikasi. Tulang yang tidak berasal dari tulang rawan atau tidak melalui proses osifikasi contohnya tulang tengkorak. Tulang keras banyak mengandung zat kapur dan sedikit zat perekat sehingga bersifat keras dan tidak lentur.
Proses pengerasan tulang dipengaruhi oleh vitamin D. Vitamin D meningkatkan proses penyerapan kalsium di usus halus. Tulang keras dibedakan menjadi 2 berdasarkan sifat bahan penyusunnya yaitu :
a. Tulang Spons ( bahan penyusun berongga ) contoh : tulang pendek dan tulang pipih
b. Tulang Kompak ( bahan penyusun padat dan kompak ) contoh : lapisan luar tulang pipa
Proses pengerasan tulang dipengaruhi oleh vitamin D. Vitamin D meningkatkan proses penyerapan kalsium di usus halus. Tulang keras dibedakan menjadi 2 berdasarkan sifat bahan penyusunnya yaitu :
a. Tulang Spons ( bahan penyusun berongga ) contoh : tulang pendek dan tulang pipih
b. Tulang Kompak ( bahan penyusun padat dan kompak ) contoh : lapisan luar tulang pipa
(gambar tulang kompak dan tulang spons )
Tulang berdasarkan bentuknya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Tulang pipa
berbentuk buat lonjong seperti pipa. Terdapat di tulang lengan atas, paha, dan betis. Pada ujung tulang pipa ( yang berbentuk seperti bundar ) terdapat tulang spons sedangkan pada lapisan tulang pipa terdapat tulang kompak. Tulang pipa juga dilapisi periosteum.
a. Tulang pipa
berbentuk buat lonjong seperti pipa. Terdapat di tulang lengan atas, paha, dan betis. Pada ujung tulang pipa ( yang berbentuk seperti bundar ) terdapat tulang spons sedangkan pada lapisan tulang pipa terdapat tulang kompak. Tulang pipa juga dilapisi periosteum.
( gambar tulang pipa )
Tulang pipih
Tulang pipih dalamnya berongga seperti spons berisi sum sum merah ( penghasil sel darah merah ) Contoh tulang pipih yaitu : tulang belikat, tulang usus, tulang rusuk dll
( Gambar tulang pipih )
Tulang pendek
Tulang pendek berbentuk bulat dan pendek. Berisi sum sum merah. contohnya ruas ruas tulang belakang, pergelangan kaki, pergelangan tangan dll
( gambar tulang pendek )
Sum sum tulang
sumsum tulang mengisi rongga dalam tulang. Ada 2 jenis sum sum tulang yaitu sum sum merah dan sum sum kuning. Sum sum merah : tempat pembuatan sel darah merah. Pada anak anak terdapat pada tulang tengkorak. Pada orang dewasa terdapat di tulang tengkorak, tulang rusuk, dan ruas tulang belakang. Sum sum kuning : terbentuk dari campuran sel jaringan ikat, misalnya jaringan lemak dan sum sum merah. Terdapat pada anggota gerak orang dewasa.
Pertumbuhan tulang
Tulang mulai tumbuh saat masih menjadi tulang rawan. Dimulai dari bagian tengah tulang pipa. Munculnya pembuluh darah pada tulang rawan dan sel tulang ( osteoblas ) menghasilkan jaringan tulang. Proses penulangan ( osifikasi ) dimulai sejak calon bayi ( fetus ) yang masih dalam kandungan. Jenis tulang lainnya tumbuh dari sel tulang yang memanjang dan membesar. pertumbuhan memanjang terjadi di dekat ujung tulang ( cakra epifisis )
B. Susunan rangka tubuh manusia
Tulang tengkorak terdiri dari :
A. Tulang tempurung kepala :
1. Tulang Kepala belakang ( 1 buah )
2. Tulang ubun-ubun ( 2 buah )
3. Tulang dahi ( 1 buah )
4. Tulang baji ( 2 buah )
5. Tulang pelipis ( 2 buah )
6. Tulang tapis ( 2 buah )
B. Tulang Bagian Muka
1. Tulang rahang atas ( 2 buah )
2. Tulang rahang bawah ( 2 buah )
3. Tulang langit langit ( 2 buah )
4. Tulang hidung ( 2 buah )
5. Tulang pipi ( 2 buah )
6. Tulang mata ( 2 buah )
7. Tulang pangkal lidah ( 1 buah )
Tulang belakang membentuk sumbu yang tidak lurus agar menjaga keseimbangan badan. Tulang belakang terdiri dari :
A. Tulang tempurung kepala :
1. Tulang Kepala belakang ( 1 buah )
2. Tulang ubun-ubun ( 2 buah )
3. Tulang dahi ( 1 buah )
4. Tulang baji ( 2 buah )
5. Tulang pelipis ( 2 buah )
6. Tulang tapis ( 2 buah )
B. Tulang Bagian Muka
1. Tulang rahang atas ( 2 buah )
2. Tulang rahang bawah ( 2 buah )
3. Tulang langit langit ( 2 buah )
4. Tulang hidung ( 2 buah )
5. Tulang pipi ( 2 buah )
6. Tulang mata ( 2 buah )
7. Tulang pangkal lidah ( 1 buah )
Tulang belakang membentuk sumbu yang tidak lurus agar menjaga keseimbangan badan. Tulang belakang terdiri dari :
1. Ruas tulang leher ( 7 buah )
2. Ruas tulang punggung ( 12 buah )
3. Ruas tulang pinggang ( 5 buah )
4. Ruas tulang kelangkang ( 5 buah )
5. Ruas tulang ekor ( 4 buah )
Tulang dada terdiri dari :
1. Bagian hulu
2. Bagian badan
3. Bagian taju pedang
Tulang rusuk terdiri atas 3 jenis tulang yaitu :
1. Tulang rusuk sejati ( 7 pasang )
2. Tulang rusuk palsu ( 3 pasang )
3. Tulang rusuk melayang ( 2 pasang )
Gelang bahu terdiri dari tulang selangka dan tulang belikat.
Gelang panggul terdiri dari
1. Tulang ilium atau tulang usus ( 2 buah )
2. Tulang kemaluan ( 1 buah )
3. Tulang duduk ( 2 buah )
Tulang anggota gerak atas terdiri dari :
1. Tulang lengan atas ( 2 buah )
2. Tulang hasta ( 2 buah )
3. Tulang pengumpil ( 2 buah )
4. Tulang pergelangan tangan ( 2 x 8 buah )
5. Tulang telapak tangan ( 2 x 5 buah )
5. Tulang jari tangan ( 2 x 14 buah )
Tulang anggota gerak bawah terdiri dari :
1. Tulang paha ( 2 buah )
2. Tulang tempurung lutut ( 2 buah )
3. Tulang kering ( 2 buah )
4. Tulang betis ( 2 buah )
5. Tulang pergelangan kaki ( 2 x 7 buah )
6. Tulang telapak kaki ( 2 x 5 buah )
7. Tulang ruas ruas jari kaki ( 2 x 14 buah )
D. Sendi
Sendi adalah hubungan antar tulang. Berdasarkan kemampuan geraknya sendi dibagi 3 yaitu :
1. Sendi mati ( Sinartrosis )
sendi mati merupakan sendi yang tidak dapat digerakkan. Contoh : Tulang pada tulang tengkorak
2. Sendi Kaku ( Amfiartrosis )
Sendi yang dapat digerakkan secara terbatas. Contoh : antaruas tulang belakang dan tulang rusuk
3. Sendi Gerak ( Diartrosis )
Sendi yang dapat digerakkan secara leluasa. Sendi gerak dibagi menjadi 4 yaitu :
A. Sendi engsel ( digerkkan satu arah ) terdapat di siku, lutut, dan antarruas jari
B. Sendi Putar ( digerakkan memutar ) terdapat di antarruas tulang atlas ( ruas pertama tulang leher )
C. Sendi pelana ( Membentuk pelana kuda ) terdapat pada jari tangan dan telapak tangan
D. Sendi peluru ( Digerakkan ke segala arah ) terdapat pada pangkal lengan
E. Otot
otot disebut alat gerak akif. Otot menurut cara kerja dan bentuknya terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Otot polos
Ciri ciri : berinti satu, Berbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing, bekerja diluar kesaaradan, terdapat di saluran pencernaan.
otot disebut alat gerak akif. Otot menurut cara kerja dan bentuknya terbagi menjadi 3 yaitu :
1. Otot polos
Ciri ciri : berinti satu, Berbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing, bekerja diluar kesaaradan, terdapat di saluran pencernaan.
2. Otot Lurik
Ciri ciri : Berinti banyak , berbentuk silindris dan terlihat seperti lurik, bekerja menurut perintah otak
Ciri ciri : Berinti banyak , berbentuk silindris dan terlihat seperti lurik, bekerja menurut perintah otak
3. Otot jantung
Ciri ciri : sel berbentuk serabut lurik yang bercabang, inti sel satu atau banyak, bekerja tanpa kesadaran, bekerja sampai seumur hidup manusia
Ciri ciri : sel berbentuk serabut lurik yang bercabang, inti sel satu atau banyak, bekerja tanpa kesadaran, bekerja sampai seumur hidup manusia
Penyakit pada otot :
1. Kram
2. Nyeri oto
Tidak ada komentar:
Posting Komentar